Dari Donor Untuk Nilai
Banyak cara unik yang akan
dilakukan mahasiswa dalam mendapatkan nilai, Blood Day adalah salah satu bukti
keunikan tersebut.
Jikalau sebagian mahasiswa
yang sedang menuntut ilmu di sebuah perguruan tinggi, biasanya ketika akan
menghadapi tugas akhir. Mereka akan dihadapkan dengan namanya yang namanya
pecan ujian dimana selama kurang lebih satu minggu, mereka akan dihadapkan
dengan ujian-ujian yang cenderung melibatkan banyak teori dan sering membuat
mahasiswa pusing karena adanya ujian tersebut. Hal yang berbeda dialami oleh
seluruh angkatan 2015 mahasiswa Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Padjadjaran karena dalam menghadapi Ujian Akhir Semester
mata kuliah Manajemen Pemasaran diminta untuk membuat kelompok berisi 10 orang
yang output nya nanti disuruh untuk
mengadakan sebuah event yang menghasilkan keuntungan. Acara yang bertajuk Blood Day, Share of Happiness sendiri
adalah salah satu event tersebut.
Blood Day adalah event yang dipelopori oleh 10 orang
mahasiswa administrasi bisnis angkatan 15. Terdiri dari Fadil Mr Selaku ketua,
Aditya Bratayuda, Erin Zulfa, Frisca Sulistiani, Gisella Febri, Tari Ratna,
Syafriana Makkah, Putri Vivit, Vivi Hidayati, Sakinah. Event ini sendiri ini
diadakan pada Rabu, 12 April 2017. “Konsep besar dari acara ini adalah donor
darah dan juga medical check up,
acara dilaksanakan dari jam 9 pagi sampai dengan jam 14 siang,” itulah yang
diungkapkan oleh Fadil, Selaku ketua acara tersebut. Acara ini juga bekerja
sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Garut, Kops Sukarela (KSR)
Universitas Padjadjaran, dan juga CIMSA yaitu organisasi kesehatan yang berada
dibawah naungan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.
Diadakan di selasar gedung Fisip Universitas
Padjadjaran, acara yang berlangsung selama 5 jam ini hanya terdiri dari 2 jenis
acara yaitu seperti yang dikatakan oleh ketua pelaksananya ada Donor Darah dan
juga ada Medical Check Up. Untuk
donor darahnya sendiri, mahasiswa adbis ini bekerja sama dengan PMI kabupaten
Garut dan juga KSR Unpad, untuk peralatannya seperti alat tensi, suntikan,
suplemen penambah darah, dan juga konsumsi disediadakan oleh PMI. Tidak lupa
juga disana tersedia 200 kantong darah yang digunakan untuk menampung darah
para pendonor yang disediakan oleh KSR Unpad. Selain menyediakan peralatan yang
dibutuhkan, PMI kabupaten Garut juga sebagai petugas pelaksana donor darah
tersebut.
“Sedangkan untuk medical
checkup sendiri dipatok tarif goceng (Rp
5000) untuk setiap 1 kali checkup,”
ungkap Fadil yang juga hadir memantau acara tersebut. Tindakan medical checkup nya sendiri dibantu oleh
orang-orang dari CIMSA. Medical Checkup
nya terdiri dari pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan gula darah, pengukuran
tinggi badan dan berat badan untuk diketahui apakah seseorang itu sehat atau
tidak. Tercatat dalam acara yang sederhana tersebut, 300 pengunjung hadir untuk
melakukan donor darah dan medical checkup.
“rata-rata orang yang melakukan donor darah juga pasti melakukan medical checkup,” ungkap Fadil.
Acara ini sendiri selain untuk mahasiswa Fisip terbuka
untuk umum bagi semua civitas academica
Universitas Padjadjaran. Selain itu tercatat juga dalam daftar hadir, beberapa
mahasiswa dari kampus lain seperti beberapa diantaranya Universitas Komputer
(Unikom) serta Institut Teknologi Bandung (ITB). Ahmad Ardhany yang tercatat
sebagai mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya jurusan Sasing unpad mengatakan bahwa
dia senang dengan adanya acara donor darah ini. “saya sendiri bisa membantu
saudara-saudara saya yang kekurangan darah dan juga bisa lebih sehat dengan
adanya medical checkup,” ungkapnya.
Dia juga berharap bahwa akan ada acara-acara menguntungkan seperti ini lagi
nanti kedepannya yang diadakan oleh baik pihak kampus ataupun pihak fakultas.
Bentuk
Kerjasama
Dalam acara ini, 10 orang mahasiswa tadi bekerjasama
dengan pihak yang tadi sudah disebutkan diatas. “Bentuk kerjasamanya adalah
jika dengan PMI, nantinya hasil donor darah gratisan
akan diberikan kepada pihak PMI berikut dengan data siapa saja pendonornya,
sedangkan untuk KSR unpad dan Cimsa sendiri adalah mereka memberikan beberapa
peralatan yang dibutuhkan, feedback
dari mahasiswa adalah selain memberikan konsumsi adalah menampilkan logo kedua
lembaga tersebut di spanduk acara dan juga menyebutkan lembaga tersebut dalam
sambutan acara,” ungkap Fadil.
Bentuk
Penilaian
Acara ini juga dinilai oleh Dosen Manajemen Pemasaran,
Cecep Safaatul Barkah yang juga hadir dalam acara tersebut. Menurut Fadil, ada
beberapa aspek yang dinilai dalam event
yang dimaksudkan untuk mengganti nilai Ujian Akhir Semester (UAS) itu. Aspek
tersebut antara lain jumlah partisipan yang hadir, nilai sosial yang terkandung
dalam event tersebut, dan yang paling
penting adalah teknik marketing
(pemasaran) dalam acara tersebut. Ohiya,
Fadil juga tidak lupa bahwa dia meraih untung banyak dari acara tersebut. “
Dapat lahh profit sekitar 700 ribu
dari acara tersebut,” ungkapnya sambil terkekeh-kekeh.

Comments
Post a Comment